Penyimpanan dan pengolahan informasi dalam computer
melibatkan coding item informasi dengan menggunakan beberapa variasi system
biner . Bilangan positif dan negative dinyatakan dalam beberapa variasi system
bilangan biner .
Format base – 10 sering digunakan terutama untuk pengolahan
data bisnis . Tabel E.1 menunjukkan coding yang paling umum untuk digit
individu yang disebut kode Binary Coded Decimal (BCD). Kode ini hanya menggunakan
niali 10 pertama ( 0 -9) pada system bilangan biner 4 bit. String nilai kode 4
– bit dapat digunakan untuk menyatukan tiap rentang integer positif dan
negative dengan code yang tepat yang digunakan untuk posisi sign.
Karakter alphabet ( A-Z
) , operator , symbol tanda baru, karakter control, dan bilangan harus
dinyatakan untuk penyimpanan, editing teks, dan input bahasa tingkat tinggi, pengolahan,
dan operasi output. Dua kode stndar untuk tujuan ini adalah kode American
StandardsCommitte on Information Interchange (ASCII) dan Extended Binary Coded
Decimal Interchange Code (EBCDIC). Kode ASCII standard adalah kode 7-bit dank
ode EBCDIC adalah kode 8 bit. Tabel E.2 dan E.3 masing – masing menunjukkan
kode ASCII dan EBCDIC standard. Kode ASCII untuk saat ini paling sering
digunakan.
Dalam aplikasi kuitansi 8 bit lebih sering digunakan
sehingga kode ASCII dasar sering diperluas menjadi 8 bit. Cara yang sering
digunakan adalah dengan menset posisi bit highscore, bit 7, ke nol. Cara lain
yang popular adalah dengan menggunakan bit 7 sebagai bit prioritasuntuk
karakter ter – code .
Dalam kode ASCII dan EBCDIC, low order bit pada kode
karakter decimal (0-9) adalah kode BCD pada tabel E.1. Kode ini memfasilitasi
dua operasi . pertama, dau karakter yang menyatakan digital decimal dapat
dibandingkan untuk melakukan operasi aritmatika standard pada bilangan biner
Tabel E.1 Encoding BCD pada digital decimal
Tabel E.2 Kode 7 – bit ASCII
Tabel E.3 Kode 8 – bit EBCDIC
Hal ini menolong saat string bilangan decimal harus disortir
menjadi urutan numeric. Kedua pada saat di tetapkan berdasarkan konteks bahwa
kode 7 atau kode 8 bit yang berurutan dalam
beberapa input string menyatakan bilangan decimal yang disimpan dan
diproses sebagai antitas tunggal, kemudian terkadang praktis untuk menghapus 3
atau 4 bit yang paling kiri pada tiap kode digit dan mengkompresi bilangan yang
dinyatakn menjadi string pada digit 4 BCD. Kompresi atau packing data
memerlukan starting dan ending delimiter tetapi dibenarkan dalam banyak situasi
dimana perhatian adalah pada persyaratan ruang penyimpanan. Fakta bahwa pola
bit binernya berada dalam rangkaian numeric memfasilitasi sorting alphabet.
KONVERSI DECIMAL TO BINARY
Bagian ini menunjukkan bagaiman untuk mengkonversikan
bilangan decimal fixed point ke ekuivalen binernya. Nilai tersebut , V, yang
dinyatakan oleh bilangan biner
B=bmbn-1…..b0.b1.b2….b-m
Ditetapkan oleh
V(B)=bnx2n+bn-1x2n-1+……+b0x2-m
+b-1x2-1+b-2x2-2+……+b-mx2-m
Untuk mengkonversi bilangan decimal fixed point menjadi
biner , bagian integer dan fraksi ditangani secara terpisah. Pertama, bagian
integer dikonversi sebagai berikut. Bagian tersebut dibagi 2 dan sisanya adalah
least significant bit pada bagian integer dari representasi biner. Hasil
baginya kemudian dibagi lagi dengan 2 dan sisanya adalah bit berikutnya pada
reperesentasi biner. Proses tersebut
diulang dan menyertakan langkah dimana hasil bagi menjadi nol.
Kedua,
bagian fraksi dikonversi dengan mengendalikannya dengan 2. Bagian dari product
pada sisi kiri titik decimal yaitu 0 atau 1, adalah bit dalam representasi
biner. Bagian fractional pada product dikalikan lagi dengan 2, menghasilkan bit berikutnya pada
representasi biner . Bit pertama yang dihasilkan adalah bit tepat di kanan
titik biner. Bit berikutnya yang dihasilkan adalah bit kedua di sisi kanan dan
seterusnya. Proses tersebut diulang hingga dicapai akurasi yang diminta.
Gambar E.1
menunjukkan contoh konversi dari (67) ke biner. Perhatikanlah bahwa
konversi bagian integer selalu eksak tetapi fraksi biner untuk fraksi decimal
eksak mungkin tidak eksak. Hal ini tampak dari pola yang dikembangkan dalam
gambar tersebut. Dalam kasus tertentu, frkasi biner dihasilkan hingga beberapa
level akurasi yang diinginkan. Secara umum, error absolut maksimum e , dalam
meghasilkan representasi bit function diikat sebagai e<= 2 -k. Tentu saja, beberapa fraksi decimal
memiliki representasi biner eksak. Misalnya, (0,25)10 setara dengan
(0,01)2
0 komentar:
Posting Komentar